Pengenalan Internet dan E-Learning
A.
Pengertian Internet
Internet (interconnection-networking) adalah seluruh
jaringan komputer yang saling terhubung keseluruh dunia tanpa batas geografis
dan waktu.
B.
Sejarah Internet
Tujuan awal dibangunnya
proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan
Amerika Serikat(US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang
tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi
masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi
terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.
Pada mulanya ARPANET hanya
menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of
California,Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu
jaringan terpadu pada tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada
bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh
daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga
membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.
Oleh sebab itu ARPANET
dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan
"ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti,
universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan
namaDARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.
C.
Dampak Positif Internet
1.
Sebagai media komunikasi
2.
Media pertukaran data
3.
Media untuk mencari
informasi
4.
Mempermudah mencari
informasi
5.
Lahan informasi berbagai
bidang
6.
Sumber Penghasilan (Bisnis
Online)
7.
Kemudahan berbisnis
8.
Efisien tenaga, waktu, uang,
jarak
D.
Dampak Negatif Internet
1.
Mudah mengakses pornografi
2.
Banyak ditampilkan sadism
3.
Cyber crime
4.
Hacker
5.
Perjudian on line
6.
Penipuan
7.
Kecanduan
8.
Penipuan
E.
Etika Dalam Menggunakan Internet
Dibawah ini adalah
etika-etika dalam menggunakan internet yaitu sebagai berikut:
1. Jangan menyindir, menghina,
melecehkan, atau menyerang pribadi seseorang/pihak lain.
2. Jangan sombong, angkuh, sok
tahu, sok hebat, merasa paling benar, egois, berkata kasar, kotor, dan hal-hal
buruk lainnya yang tidak bisa diterima orang.
3. Menulis sesuai dengan aturan
penulisan baku. Artinya jangan menulis dengan huruf kapital semua (karena akan
dianggap sebagai ekspresi marah), atau penuh dengan singkatan-singkatan tidak
biasa dimana orang lain mungkin tidak mengerti maksudnya (bisa menimbulkan salah
pengertian).
4. Jangan mengekspose hal-hal
yang bersifat pribadi, keluarga, dan sejenisnya yang bisa membuka peluang orang
tidak bertanggung jawab memanfaatkan hal itu.
5. Perlakukan pesan pribadi
yang diterima dengan tanggapan yang bersifat pribadi juga, jangan ekspose di
forum.
6. Jangan turut menyebarkan
suatu berita/informasi yang sekiranya tidak logis dan belum pasti kebenarannya,
karena bisa jadi berita/informasi itu adalah berita bohong (hoax). Selain akan
mempermalukan diri sendiri orang lainpun bisa tertipu dengan berita/info itu
bila ternyata hanya sebuah hoax.
7. Andai mau menyampaikan
saran/kritik, lakukan dengan personal message, jangan lakukan di depan forum
karena hal tersebut bisa membuat tersinggung atau rendah diri orang yang
dikritik.
8. Selalu memperhatikan Hak
Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Artinya jangan terlibat dalam aktivitas
pencurian/penyebaran data dan informasi yang memiliki hak cipta.
9. Jika mengutip suatu tulisan,
gambar, atau apapun yang bisa/diijinkan untuk dipublikasikan ulang, selalu
tuliskan sumber aslinya
10. Jangan pernah memberikan nomor telepon, alamat email, atau informasi yang
bersifat pribadi lainnya milik teman kepada pihak lain tanpa persetujuan teman
itu sendiri.
Pengenalan E-Learning
E-learning merupakan singkatan dari Elektronic
Learning, merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang
menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem
pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. E-learning dalam
arti luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di media elektronik
(internet) baik secara formal maupun informal.
E-learning secara formal
misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan
tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati
pihak-pihak terkait (pengelola e-learning dan pembelajar sendiri).
Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi
dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya atau pembelajaran jarak
jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya
perusahaan konsultan) yang memang bergerak dibidang penyediaan jasa
e-learning untuk umum. E-learning bisa juga dilakukan secara informal
dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing
list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang
ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan
tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).
Beberapa ahli mencoba menguraikan
pengertian e-learning menurut versinya masing-masing, diantaranya :
1. Jaya Kumar C. Koran (2002)
E-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran
yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk
menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.
2. Dong (dalam Kamarga, 2002)
E-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui
perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan
kebutuhannya.
3. Rosenberg (2001)
Menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan
teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan
4. Darin E. Hartley [Hartley, 2001]
E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan
tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet
atau media jaringan komputer lain.
5. LearnFrame.Com dalam Glossary of
eLearning Terms [Glossary, 2001]
E-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi
elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan
komputer,maupun komputer standalone.
6. (Michael, 2013:27).
Pembelajaran yang disusun dengan
tujuan menggunakan sistem elektronik atau komputer sehingga mampu mendukung proses
pembelajaran
7. (Chandrawati, 2010).
Proses pembelajaran jarak jauh
dengan menggabungkan prinsip-prinsip dalam proses pembelajaran dengan
teknologi.
1.
Memanfaatkan
jasa teknologi elektronik.
2.
Memanfaatkan
keunggulan komputer (digital media dan komputer networks)
3. Menggunakan
bahan ajar yang bersifat mandiri (selflearning materials) kemudian disimpan di
komputer, sehingga dapat diakses oleh doesen dan mahasiswa kapan saja dan
dimana saja.
4.
Memanfaatkan
jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal yang
berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.
Manfaat E-learning
adalah:
1. Fleksibel.
E-learning memberi fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses
perjalanan.
2. Belajar
Mandiri. E-learning memberi kesempatan bagi pembelajar secara mandiri memegang
kendali atas keberhasilan belajar.
3. Efisiensi
Biaya. E-learning memberi efisiensi biaya bagi administrasi penyelenggara,
efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar dan efisiensi
biaya bagi pembelajar adalah biaya transportasi dan akomodasi.
Manfaat E-learning
menurut Pranoto, dkk (2009:309) adalah:
1. Penggunaan E-learning untuk
menunjang pelaksanaan proses belajar dapat meningkatkan daya serap
mahasiswa atas materi yang diajarkan.
2. Meningkatkan partisipasi aktif dari
mahasiswa.
3. Meningkatkan partisipasi aktif dari
mahasiswa.
4. Meningkatkan kemampuan belajar
mandiri mahasiswa.
5. Meningkatkan kualitas materi
pendidik dan pelatihan.
6. Meningkatkan kemampuan menampilkan
informasi dengan perangkat teknologi informasi, dimana dengan perangkat biasa
sulit dilakukan.
Kelebihan
E-learning ialah memberikan fleksibilitas, interaktivitas, kecepatan,
visualisasi melalui berbagai kelebihan dari masing-masing media (Sujana, 2005 :
253 ). Menurut L. Tjokro (2009:187), E-learning memiliki banyak kelebihan yaitu
:
1. Lebih
mudah diserap, artinya menggunakan fasilitas multimedia berupa gambar, teks,
animasi, suara, video.
2. Jauh
lebih efektif dalam biaya, artinya tidak perlu instruktur, tidak perlu minimum
audiensi, bisa dimana saja, bisa kapan saja, murah untuk diperbanyak.
3. Jauh
lebih ringkas, artinya tidak banyak formalitas kelas, langsung pada pokok
bahasan, mata pelajaran sesuai kebutuhan.
4. Tersedia
24 jam/hari – 7 hari/minggu, artinya penguaasaan materi tergantung pada
semangat dan daya serap siswa, bisa dimonitor, bisa diuji dengan e-test.
Kekurangan
E-learning menurut L. Gavrilova (2006:354) adalah pembelajaran dengan model
E-learning membutuhkan peralatan tambahan yang lebih (seperti komputer,
monitor, keyboard, dsb).
Kekurangan
E-learning yang diuraikan oleh Nursalam (2008:140) sebagai berikut :
1. Kurangnya interaksi antara pengajar
dan pelajar atau bahkan antar pelajar itu sendiri.
2. Kecenderungan mengabaikan aspek
akademik atau aspek sosial dan sebaliknya membuat tumbuhnya aspek
bisnis/komersial.
3. Proses belajar mengajar cenderung ke
arah pelatihan daripada pendidikan.
4. Berubahnya peran pengajar dari yang
semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut
mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT (information, communication,
dan technology).
5. Tidak semua tempat tersedia
fasilitas internet ( mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya
listrik, telepon, ataupun komputer).
6. Kurangnya sumber daya manusia yang
menguasai internet.
7. Kurangnya penguasaan bahasa
komputer.
8. Akses pada komputer yang memadai
dapat menjadi masalah tersendiri bagi peserta didik.
9. Peserta didik bisa frustasi jika
mereka tidak bisa mengakses grafik, gambar, dan video karena peralatan yang
tidak memadai.
Komponen yang membentuk e-learning
(Romisatriawahono, 2008) adalah:
1. Infrastruktur e-learning
Infrastruktur e-learning merupakan peralatan yang digunakan
dalam e-learning yang dapat berupa Personal Computer ((PC), yakni komputer yang
dimiliki secara pribadi (Febrian, 2004), jaringan komputer (yakni, kumpulan
dari sejumlah perangkat berupa komputer, hub, switch, router, atau perangkat
jaringan lainnya yang terhubung dengan menggunakan media komunikasi tertentu
(Wagito, 2005), internet (merupakan singkatan dari Interconnection Networking
yang diartikan sebagai komputer-komputer yang terhubung di seluruh dunia
(Febrian, 2004) dan perlengkapan multimedia (alat-alat media yang menggabungkan
dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio,
video dan animasi secara terintegrasi (Febrian, 2004)).
Termasuk di dalamnya peralatan teleconference (pertemuan
jarak jauh antara beberapa orang yang fisiknya berada pada lokasi yang berbeda
secara geografis (Febrian, 2004)) apabila kita memberikan layanan synchronous
learning yakni proses pembelajaran terjadi pada saat yang sama ketika pengajar
sedang mengajar dan murid sedang belajar melalui teleconference.
2. Sistem dan aplikasi e-learning
Sistem dan aplikasi e-learning yang sering disebut dengan
Learning Management System (LMS), yang merupakan sistem perangkat lunak yang
mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional untuk administrasi,
dokumentasi, laporan suatu program pelatihan, ruangan kelas dan peristiwa
online, program e-learning, dan konten pelatihan (Ellis, 2009)), misalnya,
segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar seperti
bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem
penilaian (rapor), serta sistem ujian online yang semuanya terakses dengan
internet.